Jumat, 03 April 2015

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK GAMBAR DI TK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK GAMBAR DI TK RANDUBAWA BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2011/2012
1.      Pendahuluan
A.    Latar belakang Masalah
Masalah pendidikan sangatlah kompleks dan banyak seginya, tingkat pencapaian kemampuan dan keberhasilan belajar sangatlah ditentukan oleh minat belajar siswa terhadap mata pelajaran, siswa yang mempunyai minat dapat diharapkan akan mencapai prestasi belajar yang optimal, minat siswa mempelajari mata pelajaran sangatlah beragam antara satu dengan lainnya ( Sumiati dan Asra,2007:238). Sedangkan minat tersebut tidak akan timbul tanpa adanya dorongan dari berbagai pihak, dalam hal ini partisipasi sekolah, kleuarga dan masyarakat sangatlah diperlukan.
Dengan adanya minat terhadap mata pelajaran maka kegiatan belajar mengajar akan terlaksana. Namun sebaliknya walaupun fasilitas cukup, tapi minat belajar berkurang maka hasil prestasi belajar berkurang. Minat seseorang sesekali waktu dapat berubah karena berbagai faktor, oleh karena itu sebagai pendidik hendaknya selalu berusaha untuk memotivasi dan membangkitkan minat siswa sehingga akan tercapai prestasi belajar yang gemilang.
Anak usia dini merupakan anak dalam usia bermain, namun tak mudah untuk meningkatkan minat belajar anak. Karena biasanya anak usia dini hanya ingin melakukan sesuatu apa yang diminatinya saja. Begitu juga dalam belajar, anak akan mendengarkan atau mengikuti pelajaran dengan baik jika ia mempunyai minat atau tertarik terhadap pelajaran tersebut.
Untuk menumbuhkn minat belajar anak usia dini bukanlah hal yang mudah, hal ini menjadi tugas guru bagaimana meningkatkan minat belajar anak. Karena anak usia dini adalah anak dalam masa bermain, guru dapat menggunakan permainan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar anak. Salah satunya permainan tebak gambar.
Dengan permainan tebak gambar anak akan lebih fokus terhadap apa yang diajarka oleh guru, karena tebak gambar merupakan permainan yang banyak disukai anak-anak. Pembelajaran yang dilakukan dengan metode tebak gambar akan terasa lebih menyenangkan dan anak tidak merasa bahwa dirinya sebenarnya dalam proses belajar.
B.     Perumusan Masalah
Dari latar masalah diatas maka dapaat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana minat belajar anak di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang ?
b.      Bagaimana pelaksanaan permainan tebak gambar di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang?
c.       Apakah minat belajar anak dapat ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang ?
C.     Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1)      Untuk mengetahui kualitas minat belajar anak di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang?
2)      Untuk mengetahui kualitas permainan tebak gambar di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang?
3)      Untuk mengetahui apakah kualitas minat belajar anak dapat ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang?
D.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)      Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang minat belajar ank dapat ditingkatkan melalui permainan tebak gambar
2)      Manfaat Praktis
a)      Bagi orang tua
Dapat menambah wawasan bagi orang tua akan pentingnya menumbuhkan minat belajar anak usia dini
b)      Dapat meningkatkan minat anak dalam belajarnya


II. Landasan teori
A.    Ladasan Teori
1.      Pengertian Minat belajar Anak
Secara terminology banyak para ahli mengemukakan sebagai berikut :
a.       Menurut Drs. Andi Mappaire ( 1982:82), minat adalah perangkat mental yang terdiri dari sesuatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut atau kecenderungan – kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
b.      Menurut Drs. Slameto ( 1985:80), Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
c.       Menurut Lester Crow and Alice Crow (2003:27), “ An interest is motivating force that impels and individual to word corporation in one activity rather than another “.Minat adalah daya dorong yang dimiliki seseorang terhadap keikutsertaan satu kegiatan atau lebih. Sebagai mana yang dikemukakan oleh Hamzah B Uno ( 2009:23) dalam bukunya yang berjudul Teori Motivasi dan Pengukurannya dengan indikator sebagai berikut :
1)      Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2)      Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3)      Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4)      Adanya penghargaan dalam belajar
5)      Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6)      Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Walaupun minat didenifisikan secara berbeda-beda tetapi dalam definisi-definisi di atas tidak nampak adanya kontradiksi. Memperhatikan definisi-definisi tersebut, maka minat senantiasa berhubungan erat dengan perasaan individu, obyek aktivitas dan situasi.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula di manifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa yang memiliki minat terhadap obyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar untuk subyek tersebut
Minat terhadap sekolah dan jabatan remaja awal banyak dipengaruhi oleh minat orang tua dan minat kelompokknya( Andi Mappaire, 1982:65). Pada masa ini minat dan cita –cita berkembang, dan hal itu bersifat pemilihan dan berarah tujuan. Pilihan remaja pada suatu minat atau ciat-cita tertentu dalam jangka waktu, maka perasaan dan pikiran mereka tertuju atau terarahkan pada obyek minat yang dimaksud, sehingga hal-hal yang bukan obyek minat dan cita-cita mereka itu diabaikannya.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat- minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi ynag diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa, bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siwa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat ( bermotivasi ) untuk mempelajarinya.
Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa minat adalah merupakan daya dorong seseorang terhadap suatu kegiatan atau aktivitas yang meliputi jiwa raga untuk menuju perlembangan manusia seutuhnya. Oleh karena itu minat belajar merupakan alat motivasi yang pokok.
2.      Pengertian tebak gambar
Menurut Tadkiroatun Musiroh (2004) bermain adalah sarana tumbuh dan berkembang bagi anak. Melalui bermain anak melakukan gerakan-gerakan yang bermanfaat untuk pertumbuhan mereka, bermain juga sebagai sarana belajar yang esensial bagi mereka. Melalui bermain, anak belajar tentang negosiasi, berkomunikasi, sudut pandang, pikiran dan perasaan orang lain. Ada banyak manfaat bermain bagi anak usia dini, oleh karena itu, penting bagi guru untuk membuat program yang berorientasi perkembangan.
Kegiatan bermain mempengaruhi perkembangan keenam aspek perkembangan anak, yakni aspek kesadaran diri ( personal awareness), emosional, sosialisasi, komuikasi, kognisi dan ketrampilan motorik(Tadkiroatun Musiroh,2004)
Permainan dalam proses pembelajaran di TK harus menyenangkan anak sehingga mereka dapat terlibat aktif dalam permainan tersebut dan tidak merasa terpaksa. Dalam permainan anak diberi kesempatan untuk berkreasi sendiri sehingga anak merasa senang dan tidak bosan.
Dalam proses pembelajaran TK guru diharapkan lebih kreatif membuat metode-metode pembelajaran, sebagaimana terdapat dalam Garis-Garis Besar Program Belajar Taman Kanak-kanak (depdikbud,2004) tujuan kegiatan belajar anak TK adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya (Moeslichatoen,2004:3)
Permainan tebak gambar merupakan cara atau gaya dalam proses pembelajaran anak usia dini yang lebih sesuai untuk meningkatkan minat belajar anak sehingga proses pembelajaran terasa lebih menyenangkan.
Metode tebak gambar juga merupakan salah satu pengembangan dari permainan edukatif sebagai metode mendidik yang membuat anak senang untuk belajar.
B.     Kerangka berfikir
Minat belajar merupakan faktor terpenting dalam proses pembelajaran, tanpa minat  dari anak untuk belajar. Proses belajar mengajar tidak akan berjalan sesuai rencana pembelajaran dan tidak akan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Minat belajar anak harus dikembangakan agar anak denagn sendirinya mau dan senang untuk belajar tanpa adanya paksaan dari orang lain.
Anak usia TK merupakan anak dalam usia bermain untuk itu guru harus lebih kreatif dalam menggunakan metode-metode pembelajaran sehingga minat belajar anak dapat tumbuh dengan sendirinya sehingga anak dapat belajar dengan tekun tanpa harus dipaksa oleh guru atau orang tuanya.
Permainan tebak gambar merupakan salah satu alternativ yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat belajar anak didiknya. Karena dengan permainan ini anak dengan sendirinya akan termotivasi untuk mengikuti apa yang sedang guru jelaskan karena anak merasa tertantang, terpancing untuk mengetahui gambar apa yang dibawa oleh gurunya.
Permainan tebak gambar merupakan salah satu permainan yang diminati anak, sebab kebanyakan anak usia taman kanak-kanak sangat menyukai gambar-gambar apalagi gambar yang belum pernah ia lihat.
C.     Hipotesis Tindakan
Ha                   : minat belajar anak dapat ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Masyitoh Randubawa Banyuputih Kabupaten batang
Ho                   : minat belajar anak tidak dapat dapat ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Masyitoh Randubawa Banyuputih Kabupaten batang
III. Metode Penelitian
1.      Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif  yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati ( Lexy J Moeloeng ,2007:4 ).
2.      Latar Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih tempat penelitian yaitu di TK Masyithoh Randubawa Banyuputih Kab.batang,dengan alasan karena jaraknya yang dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.
Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu direncanakan antara bulan April sampai Juni 2012. Pembuatan proposal penelitian pada bulan April,pelaksanaan penelitian dan pengolahan data pada bulan Mei sampai Juni,penyusunan laporan penelitian dalam bentuk skripsi dalam akhir bulan Juni. 
3.      Prosedur Penelitian
a.Perencanaan
dalam perencanaan peneliti menyiapkan satuan kegiatan harian ( SKH ) dan lembar penelitian
b.      Pengamatan
Dalam pelaksanaan tindakan peneliti berperan sebagai guru, peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan SKH yang telah dibuat tujuaannya untuk mengetahui upaya peningkatan minat belajar anak melalui permainan tebak gambar di TK Masyitoh Banyuputih Kabupaten Batang
c.       Pengamatan
Pengamatann dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dalam pengajaran yang sudah dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan tujuan SKH atau belum
d.      Refleksi
Dalam refleksi peneliti yang berperan sebagai guru memberikan motivasi atau rangsangan kepada anak agar anak tidak merasa tegang dengan apa yang baru dilakukannya, sebaliknya dengan refleksi anak akan merasa termotivasi untuk mempelajari pelajaran yang baru saja dipelajari.
4.      Tekhnik Pengumpulan Data
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.       Observasi
Suharsimi Arikunto ( 2002 : 133 ) Menyebutkan bahwa Observasi atau yang disebut juga dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan umum minat belajar anak dan penggunaan permainan tebak gambar
a.       Interview
Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan untuk dijawab secara lisan pula( Amirul Hadi, 2005 : 135 ). Metode ini peneliti gunakan untuk menggali data-data tentang upaya meningkatkan minat belajar anak melalui permainan tebak gambar
b.      Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis ( Suharsimi Arikunto, 2002: 135 ). Didalam pelaksanaannya metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda seperti buku-buku, majalah, dokumen dan sebagainya.
5.      Tekhnik Analisis Data
Margono, S Menjelaskan bahwa ( 2009 : 39 ) Analisis data yang digunakan adalah analisis non statistik yaitu menggunakan analisis deskriptif kualitatif, data yang diperoleh ( berupa kata-kata, gambar, perilaku ) tidak dituang dalam bentuk bilangan atau angka kualitatif. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Adapun cara pembahasan yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode induktif. Pendekatan induktif dimaksudkan untuk membantu pemahaman tentang pemaknaan dalam data yang rumit melalui pengembangan tema-tema yang diikutsertakan dari data kasar: ( Lexy J.Moeloeng, 2007298). Analisis data di dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data(Margono,S2009:38). Setelah data yang ada dianalisis dan diketahui upaya meningkatkan minat belajar anak melalui permainan tebak gambar di TK Masyithoh Randubawa Banyuputih Kabupaten Batang
6.      Setting dan Rancangan Tindakan kelas
Setelah semua data terkumpul selanjutnya data-data tersebut di analisis. Kemudian untuk mengadakan penarikan simpulan dan suatu penulisan. Harus berdasar pada hasil pengolahan dan harus selaras dengan jenis data-data yang ada.
Penelitian ini dilakukan dengan desain seperti yang biasa dilakukan pada penelitian tindakan kelas., yaitu melalui tahab-tahab (1) Perencanaan (2)Impelementasi (3)Observasi (4) Refleksi, yang dilakukan secara bersiklus.
7.      Indikator keberhasilan
Pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil jika :
a.       Minat belajar anak mampu ditingkatkan melalui permainan tebak gambar
b.      Anak termotivasi untuk belajar
c.       Anak mampu menebak gambar-gambar yang dibawa oleh guru
8.      Jadwal Kegiatan Penelitian
No
Kegiatan
April
Mei
Juni


1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Pengajuan Judul Penelitia
X
X










2
Pembuatan Proposal Penelitian


X
X








3
Pelaksanaan Peneletian




X
X
X





4
Pengolahan data-data penelitian







X
X



5
Penyusunan laporan penelitian dalam bentuk skripsi









X
X

6
Ujian skripsi











X

  I.            Sistematika Skripsi
Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1.      Bagian awal pada penulisan ini memuat halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, ringkasan skripsi ( abstrak )
2.      Bagian isi (inti ), meliputi :
Bab I               Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran secara umum seluruh isi skripsi meliputi : latar belakang masalah,tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Bab II              Landasan Teori tentang  minat belajar anak dan penggunaan metode tebak gambar
                        Dalam bab ini penulis membagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab yang pertama membahas tentang landasan teori minat belajar anak dan permainan tebak gambar sub bab yang kedua membahas tentang kerangka berfikir  dan sub bab yang ketiga membahas tentang rumusan hipotesis
Bab III            Metode Penelitian
                        Pada bab ini juga dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab yang pertama berisi tentang Pendekatan penelitian Sub bab yang kedua berisi sumber data penelitian, sub bab yang ketiga yaitu tekhnik pengumpulan data, sub bab yang keempat adalah uji keabsahan data, sub bab yang kelima setting dan rancangan tindakan kelas, dan sub bab yang terakhir yaitu tekhnik analisis data 
Bab IV            Hasil penelitian dan Pembahasan
                        Yaitu bersisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya.
Bab V              Penutup
                        Pada bab ini disajikan kesimpulan dari apa yang dijabarkan dari bab-bab sebelumnya baik yang bersumber dari landasan teori maupun temuan lapangan dilanjutkan dengan saran-saran yang dianggap perlu dan diakhiri dengan kata penutup.
3.      Bagian Akhir
Bagian ini terdiri atas daftar pustaka, daftar ralat dan lampiran-lampiran.













DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya : Usaha Nasional,1982.


Ashadi, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Orang tua terhadap Minat Belajar PAI di SLTP 1 Tersono, Semarang : FAI Universitas Wahid Hasyim, 2003


Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya,Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009.

Lexy.J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. remaja Rosdakarya,2007

Moeslichatoen,2004, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak,Jakarta : Rineka Cipta

S.Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan,Jakarta: PT.AsdiMahasatya,2009

Slameto, Belajar dan Faktor –faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 1995

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.2002

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.1998

Tadkiroatun Musfiroh, Permainan yang berorientasi Perkembangan untuk Taman Kanak-kanak,Internet