UPAYA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK GAMBAR DI TK RANDUBAWA
BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2011/2012
1. Pendahuluan
A. Latar belakang Masalah
Masalah
pendidikan sangatlah kompleks dan banyak seginya, tingkat pencapaian kemampuan
dan keberhasilan belajar sangatlah ditentukan oleh minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran, siswa yang mempunyai minat dapat diharapkan akan mencapai
prestasi belajar yang optimal, minat siswa mempelajari mata pelajaran sangatlah
beragam antara satu dengan lainnya ( Sumiati dan Asra,2007:238). Sedangkan
minat tersebut tidak akan timbul tanpa adanya dorongan dari berbagai pihak,
dalam hal ini partisipasi sekolah, kleuarga dan masyarakat sangatlah
diperlukan.
Dengan
adanya minat terhadap mata pelajaran maka kegiatan belajar mengajar akan
terlaksana. Namun sebaliknya walaupun fasilitas cukup, tapi minat belajar
berkurang maka hasil prestasi belajar berkurang. Minat seseorang sesekali waktu
dapat berubah karena berbagai faktor, oleh karena itu sebagai pendidik
hendaknya selalu berusaha untuk memotivasi dan membangkitkan minat siswa
sehingga akan tercapai prestasi belajar yang gemilang.
Anak
usia dini merupakan anak dalam usia bermain, namun tak mudah untuk meningkatkan
minat belajar anak. Karena biasanya anak usia dini hanya ingin melakukan
sesuatu apa yang diminatinya saja. Begitu juga dalam belajar, anak akan
mendengarkan atau mengikuti pelajaran dengan baik jika ia mempunyai minat atau
tertarik terhadap pelajaran tersebut.
Untuk
menumbuhkn minat belajar anak usia dini bukanlah hal yang mudah, hal ini
menjadi tugas guru bagaimana meningkatkan minat belajar anak. Karena anak usia
dini adalah anak dalam masa bermain, guru dapat menggunakan permainan sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar anak. Salah satunya permainan
tebak gambar.
Dengan
permainan tebak gambar anak akan lebih fokus terhadap apa yang diajarka oleh
guru, karena tebak gambar merupakan permainan yang banyak disukai anak-anak.
Pembelajaran yang dilakukan dengan metode tebak gambar akan terasa lebih
menyenangkan dan anak tidak merasa bahwa dirinya sebenarnya dalam proses
belajar.
B. Perumusan Masalah
Dari
latar masalah diatas maka dapaat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana minat belajar anak di TK
Randubawa Banyuputih Kab. Batang ?
b. Bagaimana pelaksanaan permainan tebak
gambar di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang?
c. Apakah minat belajar anak dapat
ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Randubawa Banyuputih Kab.
Batang ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1) Untuk mengetahui kualitas minat belajar
anak di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang?
2) Untuk mengetahui kualitas permainan
tebak gambar di TK Randubawa Banyuputih Kab. Batang?
3) Untuk mengetahui apakah kualitas minat
belajar anak dapat ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Randubawa
Banyuputih Kab. Batang?
D. Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Manfaat teoritis
Penelitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang minat belajar ank dapat
ditingkatkan melalui permainan tebak gambar
2) Manfaat Praktis
a) Bagi orang tua
Dapat menambah
wawasan bagi orang tua akan pentingnya menumbuhkan minat belajar anak usia dini
b) Dapat meningkatkan minat anak dalam
belajarnya
II. Landasan teori
A. Ladasan Teori
1. Pengertian Minat belajar Anak
Secara
terminology banyak para ahli mengemukakan sebagai berikut :
a. Menurut
Drs. Andi Mappaire ( 1982:82), minat adalah perangkat mental yang terdiri
dari sesuatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut
atau kecenderungan – kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu.
b. Menurut
Drs. Slameto ( 1985:80), Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
c. Menurut
Lester Crow and Alice Crow (2003:27), “ An interest is motivating force that
impels and individual to word corporation in one activity rather than another “.Minat
adalah daya dorong yang dimiliki seseorang terhadap keikutsertaan satu kegiatan
atau lebih. Sebagai mana yang dikemukakan oleh Hamzah B Uno (
2009:23) dalam
bukunya yang berjudul Teori Motivasi dan
Pengukurannya dengan indikator sebagai berikut :
1) Adanya
hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya
harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya
penghargaan dalam belajar
5) Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya
lingkungan belajar yang kondusif
Walaupun
minat didenifisikan secara berbeda-beda tetapi dalam definisi-definisi di atas
tidak nampak adanya kontradiksi. Memperhatikan definisi-definisi tersebut, maka
minat senantiasa berhubungan erat dengan perasaan individu, obyek aktivitas dan
situasi.
Suatu
minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula di manifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa yang memiliki minat terhadap
obyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar untuk
subyek tersebut
Minat terhadap sekolah dan jabatan
remaja awal banyak dipengaruhi oleh minat orang tua dan minat kelompokknya(
Andi Mappaire, 1982:65). Pada masa ini minat dan cita –cita berkembang, dan hal
itu bersifat pemilihan dan berarah tujuan. Pilihan remaja pada suatu minat atau
ciat-cita tertentu dalam jangka waktu, maka perasaan dan pikiran mereka tertuju
atau terarahkan pada obyek minat yang dimaksud, sehingga hal-hal yang bukan
obyek minat dan cita-cita mereka itu diabaikannya.
Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dan
mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat- minat
baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar
selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang
hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat
akan membantu seseorang mempelajarinya.
Mengembangkan minat terhadap
sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi
ynag diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Proses ini berarti menunjukkan pada siswa, bagaimana pengetahuan atau kecakapan
tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya. Bila siwa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat
untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat
bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya,
kemungkinan besar ia akan berminat ( bermotivasi ) untuk mempelajarinya.
Dari pernyataan diatas dapat kita
simpulkan bahwa minat adalah merupakan daya dorong seseorang terhadap suatu
kegiatan atau aktivitas yang meliputi jiwa raga untuk menuju perlembangan
manusia seutuhnya. Oleh karena itu minat belajar merupakan alat motivasi yang
pokok.
2. Pengertian tebak gambar
Menurut Tadkiroatun
Musiroh (2004) bermain adalah sarana tumbuh dan berkembang bagi anak. Melalui
bermain anak melakukan gerakan-gerakan yang bermanfaat untuk pertumbuhan
mereka, bermain juga sebagai sarana belajar yang esensial bagi mereka. Melalui
bermain, anak belajar tentang negosiasi, berkomunikasi, sudut pandang, pikiran
dan perasaan orang lain. Ada banyak manfaat bermain bagi anak usia dini, oleh
karena itu, penting bagi guru untuk membuat program yang berorientasi
perkembangan.
Kegiatan bermain
mempengaruhi perkembangan keenam aspek perkembangan anak, yakni aspek kesadaran
diri ( personal awareness),
emosional, sosialisasi, komuikasi, kognisi dan ketrampilan motorik(Tadkiroatun
Musiroh,2004)
Permainan dalam
proses pembelajaran di TK harus menyenangkan anak sehingga mereka dapat
terlibat aktif dalam permainan tersebut dan tidak merasa terpaksa. Dalam
permainan anak diberi kesempatan untuk berkreasi sendiri sehingga anak merasa
senang dan tidak bosan.
Dalam proses
pembelajaran TK guru diharapkan lebih kreatif membuat metode-metode
pembelajaran, sebagaimana terdapat dalam Garis-Garis Besar Program Belajar
Taman Kanak-kanak (depdikbud,2004) tujuan kegiatan belajar anak TK adalah untuk
membantu meletakkan dasar kearah sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya
cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya
(Moeslichatoen,2004:3)
Permainan tebak
gambar merupakan cara atau gaya dalam proses pembelajaran anak usia dini yang
lebih sesuai untuk meningkatkan minat belajar anak sehingga proses pembelajaran
terasa lebih menyenangkan.
Metode tebak gambar
juga merupakan salah satu pengembangan dari permainan edukatif sebagai metode
mendidik yang membuat anak senang untuk belajar.
B. Kerangka berfikir
Minat belajar merupakan faktor terpenting dalam proses
pembelajaran, tanpa minat dari anak
untuk belajar. Proses belajar mengajar tidak akan berjalan sesuai rencana
pembelajaran dan tidak akan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Minat
belajar anak harus dikembangakan agar anak denagn sendirinya mau dan senang
untuk belajar tanpa adanya paksaan dari orang lain.
Anak usia TK merupakan anak dalam usia bermain untuk itu guru harus
lebih kreatif dalam menggunakan metode-metode pembelajaran sehingga minat
belajar anak dapat tumbuh dengan sendirinya sehingga anak dapat belajar dengan
tekun tanpa harus dipaksa oleh guru atau orang tuanya.
Permainan tebak gambar merupakan salah satu alternativ yang dapat
digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat belajar anak didiknya. Karena
dengan permainan ini anak dengan sendirinya akan termotivasi untuk mengikuti
apa yang sedang guru jelaskan karena anak merasa tertantang, terpancing untuk
mengetahui gambar apa yang dibawa oleh gurunya.
Permainan tebak gambar merupakan salah satu permainan yang diminati
anak, sebab kebanyakan anak usia taman kanak-kanak sangat menyukai
gambar-gambar apalagi gambar yang belum pernah ia lihat.
C. Hipotesis Tindakan
Ha : minat belajar anak dapat
ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Masyitoh Randubawa Banyuputih
Kabupaten batang
Ho : minat belajar anak tidak
dapat dapat ditingkatkan melalui permainan tebak gambar di TK Masyitoh
Randubawa Banyuputih Kabupaten batang
III. Metode Penelitian
1.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
lapangan dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
( Lexy J Moeloeng ,2007:4 ).
2. Latar Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih tempat
penelitian yaitu di TK Masyithoh Randubawa Banyuputih Kab.batang,dengan alasan
karena jaraknya yang dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan
peneliti untuk melakukan penelitian.
Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian
yaitu direncanakan antara bulan April sampai Juni 2012. Pembuatan proposal
penelitian pada bulan April,pelaksanaan penelitian dan pengolahan data pada
bulan Mei sampai Juni,penyusunan laporan penelitian dalam bentuk skripsi dalam
akhir bulan Juni.
3. Prosedur Penelitian
a.Perencanaan
dalam perencanaan
peneliti menyiapkan satuan kegiatan harian ( SKH ) dan lembar penelitian
b. Pengamatan
Dalam pelaksanaan
tindakan peneliti berperan sebagai guru, peneliti melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan SKH yang telah dibuat tujuaannya untuk mengetahui
upaya peningkatan minat belajar anak melalui permainan tebak gambar di TK
Masyitoh Banyuputih Kabupaten Batang
c. Pengamatan
Pengamatann dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dalam pengajaran yang
sudah dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan tujuan SKH atau belum
d. Refleksi
Dalam refleksi
peneliti yang berperan sebagai guru memberikan motivasi atau rangsangan kepada
anak agar anak tidak merasa tegang dengan apa yang baru dilakukannya,
sebaliknya dengan refleksi anak akan merasa termotivasi untuk mempelajari
pelajaran yang baru saja dipelajari.
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
a. Observasi
Suharsimi Arikunto ( 2002 : 133 )
Menyebutkan bahwa Observasi atau yang disebut juga dengan pengamatan meliputi
kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indra. Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan umum minat belajar
anak dan penggunaan permainan tebak gambar
a. Interview
Interview merupakan alat pengumpul informasi
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan untuk dijawab secara lisan pula(
Amirul Hadi, 2005 : 135 ). Metode ini peneliti gunakan untuk menggali data-data
tentang upaya meningkatkan minat belajar anak melalui permainan tebak gambar
b. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang
artinya barang-barang tertulis ( Suharsimi Arikunto, 2002: 135 ). Didalam
pelaksanaannya metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda seperti
buku-buku, majalah, dokumen dan sebagainya.
5. Tekhnik Analisis Data
Margono, S Menjelaskan bahwa ( 2009 : 39 )
Analisis data yang digunakan adalah analisis non statistik yaitu menggunakan
analisis deskriptif kualitatif, data yang diperoleh ( berupa kata-kata, gambar,
perilaku ) tidak dituang dalam bentuk bilangan atau angka kualitatif. Peneliti
segera melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi
yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Adapun cara pembahasan yang digunakan
untuk menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode induktif.
Pendekatan induktif dimaksudkan untuk membantu pemahaman tentang pemaknaan
dalam data yang rumit melalui pengembangan tema-tema yang diikutsertakan dari
data kasar: ( Lexy J.Moeloeng, 2007298). Analisis data di dalam penelitian
kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan
data(Margono,S2009:38). Setelah data yang ada dianalisis dan diketahui upaya
meningkatkan minat belajar anak melalui permainan tebak gambar di TK Masyithoh
Randubawa Banyuputih Kabupaten Batang
6. Setting dan Rancangan Tindakan kelas
Setelah semua data terkumpul selanjutnya
data-data tersebut di analisis. Kemudian untuk mengadakan penarikan simpulan
dan suatu penulisan. Harus berdasar pada hasil pengolahan dan harus selaras
dengan jenis data-data yang ada.
Penelitian ini dilakukan dengan desain seperti
yang biasa dilakukan pada penelitian tindakan kelas., yaitu melalui tahab-tahab
(1) Perencanaan (2)Impelementasi (3)Observasi (4) Refleksi, yang dilakukan
secara bersiklus.
7. Indikator keberhasilan
Pelaksanaan
pembelajaran dikatakan berhasil jika :
a. Minat belajar anak mampu ditingkatkan melalui permainan tebak
gambar
b. Anak termotivasi untuk belajar
c. Anak mampu menebak gambar-gambar yang dibawa oleh guru
8. Jadwal Kegiatan Penelitian
No
|
Kegiatan
|
April
|
Mei
|
Juni
|
|||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Pengajuan Judul Penelitia
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pembuatan Proposal Penelitian
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pelaksanaan Peneletian
|
|
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengolahan data-data penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
5
|
Penyusunan laporan penelitian dalam
bentuk skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
6
|
Ujian skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
I.
Sistematika
Skripsi
Adapun sistematika pembahasan dalam
skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Bagian awal pada penulisan ini memuat halaman sampul, halaman
judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, dan persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, daftar gambar,
daftar lampiran, ringkasan skripsi ( abstrak )
2. Bagian isi (inti ), meliputi :
Bab I Dalam
bab ini akan dibahas mengenai gambaran secara umum seluruh isi skripsi meliputi
: latar belakang masalah,tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Bab II Landasan
Teori tentang minat belajar anak dan
penggunaan metode tebak gambar
Dalam
bab ini penulis membagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab yang pertama membahas
tentang landasan teori minat belajar anak dan permainan tebak gambar sub bab
yang kedua membahas tentang kerangka berfikir
dan sub bab yang ketiga membahas tentang rumusan hipotesis
Bab III Metode
Penelitian
Pada
bab ini juga dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab yang pertama berisi
tentang Pendekatan penelitian Sub bab yang kedua berisi sumber data penelitian,
sub bab yang ketiga yaitu tekhnik pengumpulan data, sub bab yang keempat adalah
uji keabsahan data, sub bab yang kelima setting dan rancangan tindakan kelas,
dan sub bab yang terakhir yaitu tekhnik analisis data
Bab IV Hasil
penelitian dan Pembahasan
Yaitu
bersisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya.
Bab V Penutup
Pada
bab ini disajikan kesimpulan dari apa yang dijabarkan dari bab-bab sebelumnya
baik yang bersumber dari landasan teori maupun temuan lapangan dilanjutkan
dengan saran-saran yang dianggap perlu dan diakhiri dengan kata penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian ini terdiri atas daftar pustaka,
daftar ralat dan lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappiare, Psikologi Remaja, Surabaya :
Usaha Nasional,1982.
Ashadi,
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Orang tua terhadap Minat Belajar PAI
di SLTP 1 Tersono, Semarang : FAI Universitas Wahid Hasyim, 2003
Hamzah B.Uno, Teori
Motivasi dan pengukurannya,Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009.
Lexy.J.
Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. remaja Rosdakarya,2007
Moeslichatoen,2004,
Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak,Jakarta
: Rineka Cipta
S.Margono,Metodologi
Penelitian Pendidikan,Jakarta: PT.AsdiMahasatya,2009
Slameto, Belajar dan Faktor –faktor
yang mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 1995
Suharsimi
Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.2002
Suharsimi
Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.1998
Tadkiroatun Musfiroh, Permainan
yang berorientasi Perkembangan untuk Taman Kanak-kanak,Internet